Kamis, 29 Maret 2012

Beda Istilah


Sore Jumat, kakiku melangkah untuk memenuhi perutku yang mulai memninta haknya. Aku melangkahkan kakiku ketempat biasa di sepanjang jalan Peleburan dan jalan hayam wuruk, semarang. Mataku mulai membidik penjual kaki llima dengan berbagai jualannya, ada nasi kucing,  nasi goreng, nasi penyetan, nasi ayam goreng, dan lainnya. Kali ini, aku memutuskan untuk emnikmati nasi goreng buatan Pak ompong, aku biasa memanggilnya Pakde. Pakde, sosok yang sangat ramah, suka humor, dan celakanya kau sering di isengin sama Pakde. Sayangnya, ketika aku menuju lapak jualannya terlihat kosong dan pakde tidak terlihat batang hidungnya. Aku sempat berhenti sejenak di lapaknya namun perutku tak mampu menunggu kehadiran Pakde, mungkin sedang menunaikan shlat magrib karena pada saat itu masih nuasa shalat magrib. aku putuskan untuk berpindah tempat. aku mulai membidik tempat yang lain dan mataku membidik kearah warung yang diseberang yang tertera "warung Tahu Gimbal" milik Bude Ais dan Bude Nur. Aku kenal dengan mereka karena satu liqo. 

Langkahku mulai tegas melangkah menuju warung Bude. BAnyak menu yang tersedia selain menu special yatiu tahu gimbal, juga tersedia nasi pecel, nasi gado-gado, nasi remes, nasi goreng,  lontong sayur, dan aneka menu yang lainnya.Aku memutuskan untuk memilih menu pecel namun dengan campur lontong bukan nasi. kali ini, pecel yang aku temui sesuai dengan seleraku. Biasanya nasi pecel yang aku temui adalah berupa sayuran mentah yang berisikan daun salad, tomat, kol, tauge, serta disirami dengan bumbu kacang. Namun menurutku, hal tersebut lebih cenderung ke salada kacang. Tapi beda dengan nasi pecel yang Bude tawarkan, nasi pecel yang berisikan aneka sayur sudah direbus seperti kacang panjang, taoge, kol, kangkung (dapat diganti dengan daun singkong), dan bumbu kacang yang diulek dadakan. Aku suka menu nasi pecel yangs eperti ini namun ditempatku namanya lotek.

Ternyata banyak hal yang berbeda dalam penyebutan masakan disetiap kota seperti halnya nasi pecel ditemaptku lebih dikenal dengan lotek, lotek disemarang adalah rujak buah namun di tempatku namuanya rujak, gado-gado namun ditempatku dengan komposisi yang berbeda yaitu lontong yang disiram dnegan kuah santan kuning yang disertai dengan suwiran ayam, tauge, bumbu kacang serta ditaburi keripik melinjo. Suatu pengalaman yang sangat fantastik. Subhanallah.

Tidak hanya berbagai masakan yang berbeda namun dari segi bahasa pun. Meskipun Cirebon dan Semarang sama-sama menggunakan bahawa jawa namun jawa yang digunakan lumayan cukup berbeda. Terkadang aku sulit mentransletkan ke bahasa indonesia. Maklum selama ini, aku dididik dengan menggunakan bahsa Indonesia di rumah meskipun keluarga mama dan papa sangat kental dnegan bahasa jawa yang kromo namun ketika berbicara dengan anak-anaknya tetap menggunakan bahsa indonesia. AKu belajar bahasa jawa dari lingkunganku dan melihat dari mama dan papa saat berbincang dengan abah dan mini beserta saudara-saudaranya.Alhamdulillah aku sedikit memahami meskipun masih belum berani berbicara dengan bahasa jawa.hehehe...

Perbedaan itu indah, dengan perbedaan banyak hal yang aku pelajari.

Kamar Kosan, 24 Maret 2012

Minggu, 18 Maret 2012

KISAH ULAMA BESAR ABDUL GHANI - Kebiasaannya dia kerap membagi-bagikan apa yang ia peroleh kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitarnya. Pernah suatu malam, ia menutup mukanya untuk membagi-bagikan gandum yang ia miliki kepada masyarakat sekitar. Begitu pun ketika ia mendapatkan beberapa kain, hari itu juga ia membagi-bagikan kepada orang sekitar, tanpa menyisakan sedikit pun. Padahal, pakaiannya sendiri sudah sobek. Seseorang pernah terbingung-bingung ketika mengetahui utangnya sudah lunas. Ia pun bertanya, “Siapa yang telah melunasi utang-utangku?” Dengan syarat tidak memberitahukan kepada siapa pun, si pemberi utang pun mengatakan, “Al-Hafizh Abdul Ghani!”

Tidak ada hari-hari berlalu buat Syaikh Abdul Ghani kecuali ia isi dengan belajar, mengajar, dan ibadah. Setiap hari, seusai shalat Subuh, Abdul Ghani langsung menemui murid-muridnya untuk mengajarkan mereka Alquran dan hadits. Setelah selesai, ia berwudhu untuk menunaikan shalat sunnah hingga menjelang waktu Zhuhur. Ia tidur sebentar, untuk kemudian shalat Zhuhur.

Seusai shalat Zhuhur, Abdul Ghani meriwayatkan suatu hadits atau menulis kitab hingga Ashar, dan disambung lagi kegiatan itu sampai datang Maghrib. Kalau ia tidak sedang berpuasa, ia isi antara Maghrib dengan Isya dengan sejumlah shalat sunnah.

Setelah shalat Isya, biasanya ia tidur dan kemudian bangun pada tengah malam. Sepanjang tengah malam itu, Abdul Ghani melakukan qiyamul lail hingga datang fajar, begitu seterusnya, hingga Allah swt. memanggilnya di usia sekitar 65 tahun setelah sakit yang ia alami selama kurang lebih enam belas hari.

Seorang ulama salaf, Abu Musa Al-Madini mengatakan, “Jarang orang yang datang kepada kami dengan pemahaman ilmu hadits seperti pemahaman Syaikh Imam Dhiyauddin Abu Muhammad Abdul Ghani Al-Maqdisi. Ia telah diberi taufik dalam menjelaskan kesalahan-kesalahan yang ada. Sekiranya Imam Ad-Daruquthni dan orang-orang sepertinya hidup di zaman Abdul Ghani, mereka pasti menganggap benar perbuatannya.”

Kalau melihat kemungkaran, ulama hadits ini langsung mencegahnya dengan tangan atau lisannya. Dalam membela agama Allah, Abdul Ghani tidak menghiraukan hinaan orang sekitar.

Di mana pun ketika Abdul Ghani mendapati khamar, ia akan menghancurkan dan membuangnya di jalan. Tak peduli siapa pun pemiliknya. Begitu pun terhadap alat-alat musik seperti biola, gitar, sejenis rebana, dan sebagainya; langsung saja ia rusak dan buang.

Suatu kali, tanpa disadari Abdul Ghani, seorang pemilik khamar menghunus pedang. Ketika menyadari itu, ia bukannya takut, justru lebih bersemangat mendekati sang pemilik. Saat itulah justru si pemilik khamar yang merasa takut dengan keberanian ulama yang hidup di masa putera Shalahuddin ini.

Abdul Ghani punya rumus sendiri terhadap keberaniannya mencegah kemungkaran. Ia membacakan firman Allah surah Luqman ayat 17. “Dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.”

Seorang penguasa di zamannya, Al-‘Adil, pernah mengungkapkan ketakutannya terhadap sosok Abdul Ghani. Kalau ulama ini datang berkunjung ke istana, sang raja langsung berdiri memberikan hormat. Bukan sebaliknya.

Di lain kesempatan, beberapa staf kerajaan mengungkapkan keheranannya. “Wahai raja, Abdul Ghani tak lebih dari seorang ahli fikih,” ucap mereka. Al-‘Adil mengatakan, “Aku tidak takut kepada seseorang melebihi takutku kepada Abdul Ghani. Bila ia mendatangiku, seolah aku melihat binatang buas mengerikan menghampiriku.”

Suatu kali, Abdul Ghani pernah masuk ke istana seorang sultan di Damaskus bernama Al-Afdhal. Di sebuah lemari pajangan, terdapat beberapa alat musik. Saat itu juga, Abdul Ghani langsung menghancurkan alat-alat musik tersebut. Setelah itu, ia membacakan sebuah hadits. Ia mengatakan, “Menurutku, alat musik adalah haram!” Saat itu, tak seorang pun yang berani mengomentari tindakan sang ulama, termasuk sultan dan bawahannya.

Selain karena penguasaan ilmu hadits yang begitu tinggi, sifat zuhud syaikh Abdul Ghani juga menguatkan kewibawaannya di depan orang banyak, termasuk penguasa. Penulis empat puluh satu kitab ini hampir tidak pernah menyimpan uang satu dirham pun, kecuali uang itu ia infakkan.
 
sumber : http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10150624043321840&id=109056501839
PALING TIDAK ADA 6 ALASAN MENGAPA ANDA PERLU TERSENYUM TULUS SETIAP HARI

1. Anda akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan

Cobalah paksakan diri anda untuk tersenyum selama 30 detik mulai dari sekarang. Lakukan pula ketika anda mengalami kemalangan. Dengan membiasakan tersenyum, tidak peduli bagaimana perasaan anda saat itu, di dalam tubuh anda akan terjadi reaksi-reaksi kimia yang dapat membuat anda merasa bahagia.
Cobalah dan rasakan perbedaannya.

2. Senyuman dapat merubah keadaan anda

Jika anda merasa putus asa, marah atau bosan, sebuah senyuman akan mengubah keadaan emosi anda menjadi lebih positif. Dan sebuah keadaan yang positif tidak hanya membuat hidup anda lebih menyenangkan tetapi juga membuka segala kemungkinan lain dalam pikiran anda. Anda akan melihat dunia dengan cara yang berbeda melalui lensa kebahagiaan. Dari situ anda dapat mulai membangun sederetan tindakan yang positif dan berinterasksi dengan banyak orang setiap harinya.

3. Senyuman dapat mengubah keadaan orang lain

Jika anda berjalan ke dalam sebuah ruangan atau menuju ke sebuah toko dengan senyuman di wajah anda, akan membuat semuanya berbeda. Semua orang akan berbalik tersenyum pada anda. Hal ini akan banyak membantu mencairkan setiap ketegangan atau kekakuan yang ada. Interaksi anda akan lebih terbuka, santai dan penuh dengan kegembiraan.

4. Tersenyum? Apa ruginya?

Ketika memilih antara mengerutkan dahi, ekspresi kosong atau tersenyum, tampaknya pilihan terakhir adalah pilihan yang paling produktif dan positif, bukankah demikian? Seringkali anda lupa untuk tersenyum atau mungkin anda tidak terlalu suka untuk tersenyum. Tapi jika anda berusaha untuk menggunakan senyuman anda sesering mungkin, anda lama-kelamaan akan mempunyai kebiasaan yang baru, kebiasaan yang jauh lebih positif. Jika anda termasuk orang yang selalu memperhitungkan untung rugi untuk segala hal, cobalah pertanyaan ini, ‘apa ruginya anda tersenyum?’

5. Lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan yang sebaliknya

“Dibutuhkan tujuh puluh dua otot untuk berkerut, tetapi hanya tigabelas otot untuk tersenyum.”
- Anonim -

Jadi sebetulnya anda menggunakan jauh lebih sedikit otot ketika tersenyum dibandingkan saat anda mengerutkan dahi atau memasang muka marah. Dengan membiasakan diri untuk tersenyum, maka otot tersenyum anda akan menjadi lebih kuat daripada otot untuk mengerutkan dahi anda, sehingga lama kelamaan anda akan lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan hal yang sebaliknya.
6. Dan yg paling penting adalah tersenyum akan membuat anda lebih Cantik, lebih tampan, menarik dan disukai oleh lebih banyak orang.

sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=347272555308414&set=p.347272555308414&type=1