Jumat, 20 Juli 2012

IIDN SEMARANG

Pertemuan aku dengan IIDN(Ibu-Ibu Doyan NUlis) hampir dua tahun. Disana aku mulai menyukai dan semangat untuk menulis bahkan ikutan aneka rupa lomba meskipun ga ada yang menang. Namun tetap saja menyenagkan:D

Dari IIDN pula, aku mendapatkan banyak saudara yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan di pelosok dunia. Tidak hanya ilmu, keluarga baru aku dapatkan dari IIDN terutama pada saat awal aku hijrah ke Semarang.

Aku mencari sanak saudara yang berada di Semarang. Alhasil aku tak saudara tinggal di Semarang. Sekian lama, aku berkutik mencari kenalan di Semarang namun hasilnya minim karena teamn-temanku sedang bahkan tak lagi ada di Semarang. Aku pasrah untuk menyendiri di kota yang baru aku pijak, Semarang.

Ternyata lama kelamaan, keberadaanku di Semarang mulai membosankan namun lebih tepatnya kau kesepian alias tak ada teman.hikss... Akhirnya aku manfaatkan jejaring sosial, salah satunya Facebook. Aku mulia mencari informasi pelatihan apapun yang ada di Semarang, aku akan ikuti. Namun jarang sekali info pelatihan di Semarang yanng aku dapati. Sebenarnya, aku hanya ingin menambah teman dan kenalan agar tak terasa sendiri di Kota sunyi, Semarang.

Namun, perjuanganku tak sia-sia. Disaat aku mengunjungi group, salah satunya IIDN khususnya IIDN Semarang yang digawangi oleh Teh Dewi rieka penulis gokil "Anak Kos Dodol" akan mengadakan gawe. Wow... Hatiku sangat berbunga-bunga. Aku terasa mendapatkan angin segar dan yang pasti dapat ilmu baru bahkan saudara baru :D

Aku dengan lincahnya segera menghubungi Teh dedew untuk mendaftar acara tersebut. Alhasil aku terdaftar meskipun akku tak tahu tempat pelatihannya dimana. aku sangat interaktif menanyakan dimana temaptnya karena aku tak pernah pergi jauh selain Simpang Lima. Ketika kau pergi kemana-mana pasti taksilah yang akan membawaku ke tempat tujuan, :D

Untungnya aku sempat ngobrol dengan teman kuliahku dan alhamdulillah ia mau menemaniku survey ke tempat pelatihan meskipun menggunakan bus. Itulah yang aku mau menggunakan alat transportasi lain selain taksi yaitu bus. Akirnya kami memutuskan untuk menjelajahi tempat pelatihab. Alhasil tak kunjung ketemu, akhirnya kita berhenti di persimpangan sambil menikmati pempek dan es buah dengan angin yang sepoy-sepoy. mantaaapp..:)

Acara pelatihan untuk pertama kalinya berjalan dengan sukses dan aku mendapatkan banyak saudara yang luar biasa KEREN dan HEBAT!Awal pertemuan yang indah :)

***  
 Kini sudah dua tahun berlalu, namun rasa kekeluargaan masih tetap terjalin. Aku masih menunggu pertemuan demi pertemuan dengan kalian. Terima kasih teteh-teteh, bunda-bunda , dan yang lainnya telah memberikan ilmu, wejangan, dan semuanyaaa yang tak terhingga. Aku bahagia dapat dipertemukan dnegan kalian. 

Love u all coz Allah :)


kosan, 21 Juli 2012
pukul 12.28wib

Sabtu, 14 Juli 2012

Perjalanan Yang Indah Part 1

Perjalanan yang tak terencanakan antara aku dan teh rini. Berawal dari menemani Teh Rini untuk membeli tiket pulang ke Tegal. Namun di perjalanan setelah berhasil membeli tiket mudik ke Tegal. Teh Rini mengajukan usul bagaimana kita lanjutkan perjalanan kita ke Museum Purbakala yang berada di Kali banteng. Dengan segap, aku tak menolak tawaran tersebut. Aku sangat jarang bertemu bahkan jalan-jalan dnegan teh Rini. Seiangat aku, kita terakhir pergi bersama saat Teh Rini menaktir kami ( aku dan sari) menonton film Hapalan Delisa di 21 Citraland.

Waktu yang sudah sangat lama sekali samapi-sampai Teh Rini tak mengingatnya. Karena terlalu lama tak pernah pergi bersama.hehehe....

di saat kita memutuskan untuk melanjutkan ke museum Purbakala. kita dilanda kebingungan, kita hendak menggunakan kendaraan apakah? Kami saling pandang dan bertukar pendapat. 
" Teh, aku hanya tahu bus jurusan Terboyo-Mangkang kalau dari Stasiun mangkang."

" Itu busnya AC kah?

"Nggak Ac, bus ekonomi.hehehe...."

"Waduh...aku takut muntah kalau bus ekonomi.hehehehe..." Teh Rini tak dapat melakukan perjalanan jauh bila kondisi kendaraan sangat gersang alias panas bangettt bhooo apalagi bus ekonomi. Dijaminnn Panaaaaaaaaaaaaaanya pooollll.hehehhe....Aku saja tak tahan untuk pertama kalinya naik bus ekonomi, puaanaasss dan bau tak sedap :( 


Tiba-tiba saat kita terdiam bisu..

"Oy ada bus yang Ac dari sini. ahayooo..kita naik itu aja."
"Oke" 

Kami melanjutkan dengan berjalan kaki menuju biasa bus lewat. Namun karena ada perbaikan jalan dan kita harus menyebrang ke arah satunya. Ternyata setelah lama kita menunggu dan sambil berfoto ria. Kita menunggu ke datangan bus yang di tunggu namnn tak kunjung batang hidungnya. Jadi kami putuskan untuk mengunakan taksi. Taksi bagaikan bak penolong kami saat-saat genting dan ada dana lebih di dompet.Maklum anak kosan, kudu bin wajib harus ngiritttt alias berhemat.hehehehhe....




Taksi yang tak kunjung datang semakin membuat wajah makin terassa panas suasana kawasan sstasiun tawang. Lumayan lama kami menunggu taksi, alhamdulillah akhirnya taksi datang juga. Kami langsung meluncur ke Museum Purbakala. Di sesi perjalanan, kami berbincang-bincang banyak hal dan lumayan juga pada saat itu semarang terjangkit muaacetttt. Kami melintas pada waktu yang kurang tepat sekitar pukul 14.00 wib.

"Teh, dimana tempat islamic center kah?"
"Kata Mas, ada dikrapyak. Aku sendiri nggak tahu dimananya." Teteh menanyakab ke driver tentang keberadaan Islamic Center. Driver langsung sigap menjawab kalau islamic center dekat dari museum dan ia menawarkan apakah mau langsung di antarkan kesana atau tetap ke museum. Kami tetap memutuskan untuk tujuan awal ke museun. 

Akhirnya kita samapi ke Museum Pubakala dan driver memberikan kita petunjuk untuk ke islamic center via angkot ;D


Bagaimanakah selanjutnya?
Waktunya reahat dulu ^^


kosan cream, 14 Juli 2012
Pukul  23.31 wib


Kamis, 29 Maret 2012

Beda Istilah


Sore Jumat, kakiku melangkah untuk memenuhi perutku yang mulai memninta haknya. Aku melangkahkan kakiku ketempat biasa di sepanjang jalan Peleburan dan jalan hayam wuruk, semarang. Mataku mulai membidik penjual kaki llima dengan berbagai jualannya, ada nasi kucing,  nasi goreng, nasi penyetan, nasi ayam goreng, dan lainnya. Kali ini, aku memutuskan untuk emnikmati nasi goreng buatan Pak ompong, aku biasa memanggilnya Pakde. Pakde, sosok yang sangat ramah, suka humor, dan celakanya kau sering di isengin sama Pakde. Sayangnya, ketika aku menuju lapak jualannya terlihat kosong dan pakde tidak terlihat batang hidungnya. Aku sempat berhenti sejenak di lapaknya namun perutku tak mampu menunggu kehadiran Pakde, mungkin sedang menunaikan shlat magrib karena pada saat itu masih nuasa shalat magrib. aku putuskan untuk berpindah tempat. aku mulai membidik tempat yang lain dan mataku membidik kearah warung yang diseberang yang tertera "warung Tahu Gimbal" milik Bude Ais dan Bude Nur. Aku kenal dengan mereka karena satu liqo. 

Langkahku mulai tegas melangkah menuju warung Bude. BAnyak menu yang tersedia selain menu special yatiu tahu gimbal, juga tersedia nasi pecel, nasi gado-gado, nasi remes, nasi goreng,  lontong sayur, dan aneka menu yang lainnya.Aku memutuskan untuk memilih menu pecel namun dengan campur lontong bukan nasi. kali ini, pecel yang aku temui sesuai dengan seleraku. Biasanya nasi pecel yang aku temui adalah berupa sayuran mentah yang berisikan daun salad, tomat, kol, tauge, serta disirami dengan bumbu kacang. Namun menurutku, hal tersebut lebih cenderung ke salada kacang. Tapi beda dengan nasi pecel yang Bude tawarkan, nasi pecel yang berisikan aneka sayur sudah direbus seperti kacang panjang, taoge, kol, kangkung (dapat diganti dengan daun singkong), dan bumbu kacang yang diulek dadakan. Aku suka menu nasi pecel yangs eperti ini namun ditempatku namanya lotek.

Ternyata banyak hal yang berbeda dalam penyebutan masakan disetiap kota seperti halnya nasi pecel ditemaptku lebih dikenal dengan lotek, lotek disemarang adalah rujak buah namun di tempatku namuanya rujak, gado-gado namun ditempatku dengan komposisi yang berbeda yaitu lontong yang disiram dnegan kuah santan kuning yang disertai dengan suwiran ayam, tauge, bumbu kacang serta ditaburi keripik melinjo. Suatu pengalaman yang sangat fantastik. Subhanallah.

Tidak hanya berbagai masakan yang berbeda namun dari segi bahasa pun. Meskipun Cirebon dan Semarang sama-sama menggunakan bahawa jawa namun jawa yang digunakan lumayan cukup berbeda. Terkadang aku sulit mentransletkan ke bahasa indonesia. Maklum selama ini, aku dididik dengan menggunakan bahsa Indonesia di rumah meskipun keluarga mama dan papa sangat kental dnegan bahasa jawa yang kromo namun ketika berbicara dengan anak-anaknya tetap menggunakan bahsa indonesia. AKu belajar bahasa jawa dari lingkunganku dan melihat dari mama dan papa saat berbincang dengan abah dan mini beserta saudara-saudaranya.Alhamdulillah aku sedikit memahami meskipun masih belum berani berbicara dengan bahasa jawa.hehehe...

Perbedaan itu indah, dengan perbedaan banyak hal yang aku pelajari.

Kamar Kosan, 24 Maret 2012

Minggu, 18 Maret 2012

KISAH ULAMA BESAR ABDUL GHANI - Kebiasaannya dia kerap membagi-bagikan apa yang ia peroleh kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitarnya. Pernah suatu malam, ia menutup mukanya untuk membagi-bagikan gandum yang ia miliki kepada masyarakat sekitar. Begitu pun ketika ia mendapatkan beberapa kain, hari itu juga ia membagi-bagikan kepada orang sekitar, tanpa menyisakan sedikit pun. Padahal, pakaiannya sendiri sudah sobek. Seseorang pernah terbingung-bingung ketika mengetahui utangnya sudah lunas. Ia pun bertanya, “Siapa yang telah melunasi utang-utangku?” Dengan syarat tidak memberitahukan kepada siapa pun, si pemberi utang pun mengatakan, “Al-Hafizh Abdul Ghani!”

Tidak ada hari-hari berlalu buat Syaikh Abdul Ghani kecuali ia isi dengan belajar, mengajar, dan ibadah. Setiap hari, seusai shalat Subuh, Abdul Ghani langsung menemui murid-muridnya untuk mengajarkan mereka Alquran dan hadits. Setelah selesai, ia berwudhu untuk menunaikan shalat sunnah hingga menjelang waktu Zhuhur. Ia tidur sebentar, untuk kemudian shalat Zhuhur.

Seusai shalat Zhuhur, Abdul Ghani meriwayatkan suatu hadits atau menulis kitab hingga Ashar, dan disambung lagi kegiatan itu sampai datang Maghrib. Kalau ia tidak sedang berpuasa, ia isi antara Maghrib dengan Isya dengan sejumlah shalat sunnah.

Setelah shalat Isya, biasanya ia tidur dan kemudian bangun pada tengah malam. Sepanjang tengah malam itu, Abdul Ghani melakukan qiyamul lail hingga datang fajar, begitu seterusnya, hingga Allah swt. memanggilnya di usia sekitar 65 tahun setelah sakit yang ia alami selama kurang lebih enam belas hari.

Seorang ulama salaf, Abu Musa Al-Madini mengatakan, “Jarang orang yang datang kepada kami dengan pemahaman ilmu hadits seperti pemahaman Syaikh Imam Dhiyauddin Abu Muhammad Abdul Ghani Al-Maqdisi. Ia telah diberi taufik dalam menjelaskan kesalahan-kesalahan yang ada. Sekiranya Imam Ad-Daruquthni dan orang-orang sepertinya hidup di zaman Abdul Ghani, mereka pasti menganggap benar perbuatannya.”

Kalau melihat kemungkaran, ulama hadits ini langsung mencegahnya dengan tangan atau lisannya. Dalam membela agama Allah, Abdul Ghani tidak menghiraukan hinaan orang sekitar.

Di mana pun ketika Abdul Ghani mendapati khamar, ia akan menghancurkan dan membuangnya di jalan. Tak peduli siapa pun pemiliknya. Begitu pun terhadap alat-alat musik seperti biola, gitar, sejenis rebana, dan sebagainya; langsung saja ia rusak dan buang.

Suatu kali, tanpa disadari Abdul Ghani, seorang pemilik khamar menghunus pedang. Ketika menyadari itu, ia bukannya takut, justru lebih bersemangat mendekati sang pemilik. Saat itulah justru si pemilik khamar yang merasa takut dengan keberanian ulama yang hidup di masa putera Shalahuddin ini.

Abdul Ghani punya rumus sendiri terhadap keberaniannya mencegah kemungkaran. Ia membacakan firman Allah surah Luqman ayat 17. “Dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.”

Seorang penguasa di zamannya, Al-‘Adil, pernah mengungkapkan ketakutannya terhadap sosok Abdul Ghani. Kalau ulama ini datang berkunjung ke istana, sang raja langsung berdiri memberikan hormat. Bukan sebaliknya.

Di lain kesempatan, beberapa staf kerajaan mengungkapkan keheranannya. “Wahai raja, Abdul Ghani tak lebih dari seorang ahli fikih,” ucap mereka. Al-‘Adil mengatakan, “Aku tidak takut kepada seseorang melebihi takutku kepada Abdul Ghani. Bila ia mendatangiku, seolah aku melihat binatang buas mengerikan menghampiriku.”

Suatu kali, Abdul Ghani pernah masuk ke istana seorang sultan di Damaskus bernama Al-Afdhal. Di sebuah lemari pajangan, terdapat beberapa alat musik. Saat itu juga, Abdul Ghani langsung menghancurkan alat-alat musik tersebut. Setelah itu, ia membacakan sebuah hadits. Ia mengatakan, “Menurutku, alat musik adalah haram!” Saat itu, tak seorang pun yang berani mengomentari tindakan sang ulama, termasuk sultan dan bawahannya.

Selain karena penguasaan ilmu hadits yang begitu tinggi, sifat zuhud syaikh Abdul Ghani juga menguatkan kewibawaannya di depan orang banyak, termasuk penguasa. Penulis empat puluh satu kitab ini hampir tidak pernah menyimpan uang satu dirham pun, kecuali uang itu ia infakkan.
 
sumber : http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10150624043321840&id=109056501839
PALING TIDAK ADA 6 ALASAN MENGAPA ANDA PERLU TERSENYUM TULUS SETIAP HARI

1. Anda akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan

Cobalah paksakan diri anda untuk tersenyum selama 30 detik mulai dari sekarang. Lakukan pula ketika anda mengalami kemalangan. Dengan membiasakan tersenyum, tidak peduli bagaimana perasaan anda saat itu, di dalam tubuh anda akan terjadi reaksi-reaksi kimia yang dapat membuat anda merasa bahagia.
Cobalah dan rasakan perbedaannya.

2. Senyuman dapat merubah keadaan anda

Jika anda merasa putus asa, marah atau bosan, sebuah senyuman akan mengubah keadaan emosi anda menjadi lebih positif. Dan sebuah keadaan yang positif tidak hanya membuat hidup anda lebih menyenangkan tetapi juga membuka segala kemungkinan lain dalam pikiran anda. Anda akan melihat dunia dengan cara yang berbeda melalui lensa kebahagiaan. Dari situ anda dapat mulai membangun sederetan tindakan yang positif dan berinterasksi dengan banyak orang setiap harinya.

3. Senyuman dapat mengubah keadaan orang lain

Jika anda berjalan ke dalam sebuah ruangan atau menuju ke sebuah toko dengan senyuman di wajah anda, akan membuat semuanya berbeda. Semua orang akan berbalik tersenyum pada anda. Hal ini akan banyak membantu mencairkan setiap ketegangan atau kekakuan yang ada. Interaksi anda akan lebih terbuka, santai dan penuh dengan kegembiraan.

4. Tersenyum? Apa ruginya?

Ketika memilih antara mengerutkan dahi, ekspresi kosong atau tersenyum, tampaknya pilihan terakhir adalah pilihan yang paling produktif dan positif, bukankah demikian? Seringkali anda lupa untuk tersenyum atau mungkin anda tidak terlalu suka untuk tersenyum. Tapi jika anda berusaha untuk menggunakan senyuman anda sesering mungkin, anda lama-kelamaan akan mempunyai kebiasaan yang baru, kebiasaan yang jauh lebih positif. Jika anda termasuk orang yang selalu memperhitungkan untung rugi untuk segala hal, cobalah pertanyaan ini, ‘apa ruginya anda tersenyum?’

5. Lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan yang sebaliknya

“Dibutuhkan tujuh puluh dua otot untuk berkerut, tetapi hanya tigabelas otot untuk tersenyum.”
- Anonim -

Jadi sebetulnya anda menggunakan jauh lebih sedikit otot ketika tersenyum dibandingkan saat anda mengerutkan dahi atau memasang muka marah. Dengan membiasakan diri untuk tersenyum, maka otot tersenyum anda akan menjadi lebih kuat daripada otot untuk mengerutkan dahi anda, sehingga lama kelamaan anda akan lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan hal yang sebaliknya.
6. Dan yg paling penting adalah tersenyum akan membuat anda lebih Cantik, lebih tampan, menarik dan disukai oleh lebih banyak orang.

sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=347272555308414&set=p.347272555308414&type=1

Jumat, 10 Februari 2012

Nasihat Luqman

Nasihat Luqman

"Wahai ayahku, apakah perilaku yang paling mulia bagi seseorang ?"
Luqman menjawab, "Agama."

"Jika sekiranya ada dua perilaku paling mulia itu ?"
Luqman menjawab, "Agama dan kekayaan."

"Jika sekiranya ada tiga ?"
Luqman menjawab, "Agama, kekayaan, dan rasa malu."

"Sekiranya ada empat ?"
Luqman menjawab, "Agama, kekayaan, rasa malu, dan akhlaq yang baik"

"Sekiranya ada lima ?"
Luqman menjawab, "Agama, kekayaan, rasa malu, akhlaq yang baik, dan kemurahan hati"

"Sekiranya ada enam ?"
Luqman menjawab, "Wahai anakku, jika kelima sifat ini ada pada diri seseorang, pastilah dia orang saleh dan suci yang menjadi kekasih Allah dan ditakuti setan.

S2 dulu atau Nikah??

Ketika sedang asyik-asyiknya berselancar dalam tulisan tiba-tiba nada ringtone tanda sms masuk berbunyi..

From: Echa
Apr 15, 2011 20:45
Teh, menurut teteh perempuan lanjut S2 gimana? Ada yang bilang, kuliah terus kapan nikahnya

Saya tersenyum. Sejenak berhenti melanjutkan jemari ini untuk menekan huruf-huruf yang tertera di keyboard sambil mengalihkan jemari ke handphone untuk membalas sms Echa tadi.

Haha.. kenapa dipusingin? Berapa banyak perempuan S2 juga nikah. Ada yang sambil, ada yang sebelum dan ada yang sesudah S2. Semua its ok aja..”

Tak lama kemudian, sms balasan dari Echa kembali saya terima
Iya juga ya teh, hehe.. Mohon doanya ya teh insyaAllah tanggal 8 Mei aku ujian masuk S2 kenotariatan di UNDIP. Sekarang gak mau ambil pusing. Makasih teteh.. :)"

Diakhiri wajah senyum, Echa menyudahi pertanyaannya melalui sms, namun diakhir saya kembali membalas sms nya..

Menjadi muslimah yang berdaya dan smart adalah HARUS! Dan menjadi muslimah yang manfaat dan taat pada suami dan bakti bagi keluarga adalah WAJIB! Sukses.”
Perbincangan kami berakhir.

Perbincangan singkat saya melalui sms dengan Echa, menarik diri saya untuk sedikit mengulas stigma yang sudah mengakar di masyarakat tentang perempuan “ngapain perempuan sekolah tinggi-tinggi, ujung-ujungnya ke dapur juga”. Lucu juga kadang mendengar hal atau stigma semacam ini. Padahal jelas-jelas dari berbagai sumber terutama sumber islami banyak yang mengatakan adalah suatu kewajiban menuntut ilmu bagi setiap muslim, tidak pandang gender! mau lelaki ataupun perempuan. Salah satu hadist shahih yang terdapat dalam kitab Sunan Ibnu Majah : “Tholabul ‘ilmi faridhotun a’la kulli muslimin” – Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim (laki-laki ataupun perempuan). Tidak hanya hadist ini, dalam Al-qur’an pun di katakan “Yarfaillahulladzi na’amanu minkum walladzi na’utu ilma darajat..” QS : Al-Mujadillah 11, bahwa sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat orang-orang yang berilmu dengan beberapa derajat. Belum lagi surah Al-alaq yang memerintahkan kepada semua umat untuk “Iqra” – bacalah!. Penjelasan ayat tersebut adalah bukan hanya sekedar baca yang diartikan secara harfiah saja, namun lebih daripada itu adalah bahwa sesungguhnya setiap manusia dimuka bumi wajib untuk belajar memahami segala hal di sekelilingnya. Intinya, disuruh belajar juga bukan?.

Sudah banyak literature perintah yang menegaskan bahwa belajar itu merupakan hukum wajib bagi siapapun tanpa terkecuali. Bagi perempuan menuntut ilmu adalah bagian yang juga tak kalah penting. Saya agak kurang setuju jika tugas wanita hanya mengurus rumah tangga saja, tak usah belajar tinggi-tinggi. Bisa dibayangkan jika seorang perempuan tidak cerdas dan pandai, bagaimana generasi yang dilahirkannnya kelak?. Perempuan yang cerdas dan pandai akan lebih banyak membawa manfaat, tidak hanya bagi keluarganya namun juga bagi umat (sekitarnya). Contoh kecil saja, jika perempuan hanya terkungkung pada stigma-stigma yang tidak memberdayakan, bagaimana kelak jika ia menikah dan mempunyai seorang anak, kemudian ia tidak tahu bagaimana mendidik anaknya sesuai dengan jamannya? bagaimana menyampaikan hal yang positif bagi anaknya? Belum lagi bagaimana pula jika sang suami tiba-tiba di PHK, meninggal atau terkena musibah lain yang membuat suami jadi tidak bisa produktif kembali??. Jika perempuan nya tidak cerdas dan pandai maka sudah dapat di bayangkan akan seperti apa keadaan keluarganya. Namun jika si perempuan adalah seorang yang cerdas dan pandai, maka insyaAllah ia akan menjadi pelengkap yang luar biasa bagi anak dan suami nya kelak, bahkan dalam kondisi tidak baik sekalipun.

Saya cukup mengerti, mungkin saja stigma lain yang juga berkembang di masyarakat adalah, jika perempuan cerdas dan pintar akan careless terhadap rumah tangga dan keluarganya. Nah, inilah tantangan bagi para perempuan, terutama muslimah, untuk bagaimana tetap bisa mempertanggung jawabkan kodratnya. Tidak ada larangan untuk menuntut ilmu setinggi mungkin dan merengkuh cita-cita bahkan impian sekalipun, namun yang perlu diingat adalah tanggung jawab terhadap keluarga dan rumah tangga kelak jangan sampai terabaikan. Contoh yang luar biasa adalah sosok seorang Khadijah dan juga Aisyah. 2 orang wanita yang pintarnya luar biasa. Khadijah seorang entrepreneur wanita yang sangat sukses, namun tetap menyadari kodratnya sebagai seorang istri Muhammad dan juga ibu bagi anak-anaknya. Tidak kalah dengan Khadijah, sosok Aisyah, yang dikatakan dalam salah satu buku Ensklopedi Leadership & Manajemen Muhammad SAW : Edisi Membina Keluarga Harmonis ala Rasulullah bahwa kepintaran Aisyah sangat luar biasa. Bahkan ada salah satu hadist mengatakan bahwa kepintaran Aisyah di ibaratkan dengan gabungan kepintaran seluruh wanita di dunia. Bisa dibayangkan betapa pintarnya sosok Aisyah. Namun disisi lain betapapun pintarnya Aisyah, ia tahu betul bagaimana kodratnya sebagai istri.

Kalau soal, jika nanti sekolah tinggi (S2) lalu kapan menikahnya, itu bukanlah hal yang harus di perdebatkan terlebih di persoalkan. Menikah bisa dilakukan sebelum melanjutkan studi, sambil atau bahkan sesudah. Itu adalah pilihan. Yang terpenting adalah, dan mesti di tekankan bahwa segala sesuatu di barengi dengan konsekwensi. Ya jika memilih lanjut kuliah dulu, bisa saja. Toh bisa di barengi pula, siapa tahu sambil kuliah bisa sambil dapet jodoh, ya kan? Atau juga bisa sambil kuliah terus menikah, itu juga pilihan. Jelasnya, keduanya bisa dijalankan beriringan atau satu-satu dulu, semua itu pilihan. Asal niat yang nggak boleh adalah menunda-nunda untuk menikah, itu yang sangat tidak disarankan.

Jadi bagi para perempuan (muslimah) tidak usah ragu dan khawatir lagi, dengan pilihan-pilihan apakah S2dulu atau nikah dulu. Ingat, menuntut ilmu itu wajib!, meski tidak harus dilakukan dalam lingkungan formal. S2 atau menikah, keduanya bisa dilakukan sejalan beriiringan ataupun satu-satu diselesaikan, semua bukan masalah. Hanya kadang hal ini menjadi masalah menurut keluarga kita atau bahkan sekeliling kita. Namun begitu kita yang menentukan hidup kita mau dibawa kemana bukan? So, pilihlah segalanya yang terbaik menurut anda dan sadarilah segalanya sudah satu paket dengan segala konsekwensinya. Be responsible!. Dan ingat, setinggi apapun ilmu anda duhai para perempuan, anda tetaplah seorang makmum bagi suami anda. Jadi, tetaplah menjadi istri dan ibu yang bijak dan baik serta menjadi pelengkap yang menyempurnakan bagi suami dan anak-anak anda kelak.

Semoga bermanfaat!!
Rie

Ide tertuang di Riau, Pekanbaru
Tulisan dirampungkan di Ciputat, 05 Mei 2011, 12:37

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=207928952575418

Regarding Love dan Marrige

Idea : Arvan Pradiansyah
Written by : Riri Artakusuma

Cinta ku sederhana. Bagai siang bertemu malam, Bagai bulan bersanding dengan sang bintang, selalu bersama mengiring untuk saling mengisi dan melengkapi. Sesederhana itulah setiap harinya dan kan selamanya perumpaan cinta yang kan ku beri pada mu.  –RA-

Sunguh sebuah pembuka hari yang sangat indah, ketika di Jum’at pagi ini saya kembali berkesempatan untuk mendampingi Arvan Pradiansyah, narasumber program Smart Happiness di smartfm. Bertepatan dengan ulang tahun sang istri, Mas Arvan, begitu saya biasa memanggil beliau, mengajak saya untuk membahas  tentang cinta dan pernikahan dengan topik “Regarding Love & Marriage”. Sungguh topik yang saya yakini tak hanya indah di telinga saya, namun juga di telinga para pendengar setia smart happiness.

Sebelum membahas topik ini, saya sempat melihat wajah Mas Arvan penuh dengan mata yang berkaca-kaca. Nampak haru rupanya, beliau merefleksikan cinta dan pernikahannya dengan sang istri tercinta. Apalagi setelah lagu “Through Years by Kenny Rogers” di putar sebelum perbincangan di mulai, nampak air mata itu semakin terlihat. Namun lebih jauh saya tidak akan membahas suasana haru tersebut. Saya ingin menuliskan apa yang telah saya dengar dan dapatkan pagi ini.

Ada seorang bijak yang mengatakan “the highest happiness on earth is marriage”. Pernikahan merupakan jalan yang baik untuk menyempurnakan hidup. Karena dengan menikah dua pasang manusia bisa saling melengkapi.  Mungkin ada yang tidak setuju dengan pendapat ini, bahwa menikah merupakan jalan menyempurnakan hidup dan saling melengkapi. Tak apa. Silahkan saja, karena menikah atau tidak itu berpulang pada pilihan masing-masing. Namun, karena saya sebagai muslim, saya meyakini bahwa menikah adalah suatu jalan yang sangat dicintai, tidak hanya oleh Tuhan saya tapi juga manusia termulia yang saya junjung tinggi, Muhammad SAW.

Bahkan saking karena menikah merupakan sunnah nya yang sangat dianjurkan, beliau mengatakan “An-nikahu sunnati, Faman raghiba assunati falaysaa minni. – Menikah adalah sunnah ku, maka siapa yang tidak menjalankan sunnah ku, maka dia bukanlah bagian dari ummat ku..”. Saya pun meyakini bahwa Tuhan punya maksud yang lebih maknawi, dengan menganjurkan ummat nya untuk menikah. Bukan sekedar untuk berbagi cinta, lebih dari itu adalah untuk melengkapi kehidupan kita yang secara lahiriyah memang ditakdirkan tidak bisa hidup sendiri. Kembali kepada perbincangan saya dengan Mas Arvan pagi ini, tentang sebuah pernikahan, bahwa ada 5 point yang mesti diperhatikan untuk mencapai sebuah perkawinan yang bahagia.

1.   Perkawinan yang bahagia sesungguhnya bukanlah perkawinan yang tanpa masalah
Tidak ada sebuh perkawinan yang hadir tanpa masalah. Bahkan kita hidup didunia ini sudah satu paket dengan sebuah masalah. Apalagi sebuah perkawinan. Hal ini mesti disadari karena memang sesunguhnya perkawinan hadir dari dua orang yang berbeda. Berbeda watak, berbeda culture. Jadi hampir tidak mungkin jika perkawinan tanpa masalah. Perkawinan yang bahagia itu adalah perkawinan yang bisa menyelesaikan sendiri semua persoalan yang dihadapi dengan cinta dan kepercayaan. Karenanya perkawinan harus dibangun dengan sebuah kedewasaan diantara keduanya (suami & istri).

2.     Sebuah perkawinan hanya bisa bertahan jika ia melahirkan cinta kedua
Dalam perkawinan harus ada 2 cinta. Cinta pertama adalah cinta birahi dan cinta yang kedua adalah cinta yang universal. Dalam bahasa arab dikenal dengan mawaddah dan rahmah. Perkawinan awalnya mesti dilandasi mawaddah terlebih dahulu. Karena jika tidak diawali mawaddah maka tidak mungkin perkawinan itu menjadi sesuatu yang menarik dan menggairahkan. Namun begitu jika dalam perkawinan cinta tersebut tidak berkembang menjadi rahmah, menjadi cinta yang universal, maka perkawinan tersebut akan bercerai. Cinta birahi sifatnya hanya mementingkan diri sendiri dan ia akan mudah memudar, sedangkan dalam perkembangannya seharusnya dalam perkawinan mesti dikembangkan cinta yang lebih tulus, tanpa pamrih, cinta yang berusaha memberi bukan meminta. 

3.     Hadiah terbesar oleh seorang ayah kepada anak-anaknya adalah mencintai ibu mereka
Jangan pernah anda mengatakan mencintai anak-anak anda, jika dengan ibu mereka saja anda tidak sayang. Dalam sebuah penelitian membuktikan, bahwa seorang anak yang melihat ibunya diperlakukan buruk oleh ayahnya, itu akan jauh lebih membuat diri si anak terluka daripada jika dirinya sendiri diperlakukan buruk oleh ayahnya. So, renungkanlah kalimat ini.

4.     Perkawinan itu sesungguhnya adalah perjanjian di depan Tuhan
Pesan terbesar dari point ke 4 ini adalah, bagaimana sepasang suami dan istri mampu untuk menjaga komitmennya dalam sebuah perkawinan. Komitmen dalam perkawinan bukan semata-mata perjanjian di hadapan manusia, tapi juga di hadapan tuhan. Bahwa seorang istri ataupun suami berjanji untuk menjaga perkawinan selamanya sampai mati. Jika saja komitmen dengan tuhan ini diabaikan maka bagaimana dengan komitmen-komitmen lainnya? Apakah orang yang tidak menjaga komitmen, mampu di percaya??

5.     Ujian dari sebuah perkawinan adalah sebuah kesempatan
Apakah anda setia dengan pasangan anda, akan di uji dengan berbagai kesempatan-kesempatan. Mintalah pada tuhan untuk menutup kesempatan-kesempatan yang membuat anda tidak setia dengan pasangan anda.

Itulah 5 poin yang kami perbincangkan pada pagi ini, tentang bagaimana perkawinan yang bahagia. Saya ingin menekankan bahwa apa yang saya dan Mas Arvan perbincangkan pagi ini, dengan menjabarkan kelima poin diatas, adalah merupakan penambahan khasanah pengetahuan saja, bagaimana agar perkawinan bisa selaras dan berjalan bahagia. Masih banyak referensi-referensi lainnya yang mungkin bisa anda dapatkan untuk lebih memahami dan belajar membina keluarga dan perkawinan yang tidak hanya sakinah, namun juga mawaddah wa rahmah.

Sebuah pengetahuan yang sangat baik sekali untuk bisa kita aplikasikan di kehidupan, terutama bagi anda yang memang sudah menikah. Semoga sedikit rangkuman ini bisa menambah pengetahuan anda untuk lebih baik menjaga kualitas cinta dan kasih sayang anda dalam perkawinan bersama dengan pasangan anda. Lantas, bagaimana dengan yang belum menikah?. Jadikan apa yang kita ketahui saat ini sebagai bekal untuk bisa kita aplikasikan kelak kita menikah dan hidup dalam sebuah perkawinan bersama pasangan kita. Dan sungguh sebuah kata yang bijak sekali, yang disampaikan oleh Mas Arvan, bahwa “janganlah anda mencari pasangan yang tepat untuk diri anda, namun jadilah pasangan yang tepat bagi pasangan anda saat ini, dan selamanya”.

The happiest Marriage is if you are falling in love many times and always with the same person –Arvan Pradiansyah-

"Kehidupan rumah tangga adalah kehidupan “kerja”. Ia diwarnai oleh beban-beban dan kewajiban-kewajiban. Landasan rumah tangga bukan semata kesenangan dan romantika, melainkan tolong menolong , saling menyempurnakan, saling mengasihi, dan saling membesarkan hati untuk menanggung beban hidup"  -Hassan Al-Banna-

Semoga bermanfaat!! 

Rie
Grha Mandiri, Jum'at, 12 Agustus 2011, 12.30
Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=245189232182723

Ketika Cantik Saja Tidak Cukup

 Sahabat ku, ketika kau ingin menjadi wanita yang dicinta, ketahuilah bahwa cantik saja tidak cukup. Mengerti, itu lebih dari sekedar cinta

Sahabat ku, ketika kau ingin menjadi wanita yang dicinta, ketahuilah bahwa cantik saja tidak cukup. Perhatian mu terhadap orang yang kau cinta dengan kadar yang terus bertambah setiap harinya, itu lebih dari sekedar pelepas dahaga.

Sahabat ku, ketika kau ingin menjadi wanita yang dicinta, ketahuilah bahwa kulit putih dan paras cantik wajah mu saja tidak cukup, tapi ketulusan mu dalam ikatan hubungan, itu seperti indahnya bintang ketika bersanding dengan terangnya bulan.

Sahabat ku, ketika kau ingin menjadi wanita yang dicinta, ketahuilah bahwa cantik mu saja tidak cukup. Keikhlasan mu menerima segala lebih dan kurangnya dari lelaki yang kau cinta, seperti halnya air sungai yang terus mengalir ke hilir, hingga terus menjadi jernih dan menjadi baru.

Sahabat ku, ketika kau ingin menjadi wanita yang dicinta, ketahuilah bahwa cantik saja tidak cukup. Kebersahajaan mu akan memperindah dirimu dan kasih dalam hubunganmu.

Sahabat ku, ketika kau ingin menjadi wanita yang dicinta, ketahuilah bahwa cantik saja tidak cukup. Lemah lembutmu akan menjadi penawar yang paling mujarab disaat pasanganmu resah dan gundah.

Sahabat ku, ketika kau ingin menjadi wanita yan dicinta, ketahuilah bahwa cantik saja tidak cukup. Kesederhanaan mu akan selalu membuatnya bersyukur ketika bersanding dengan mu.

Sahabat ku, ketika cantik saja tidak cukup, adalah satu harapan bahwa kesederhanaan, kebersahajaan, keikhlasan dan pengertian, menjadi penghias hubungan mu yang indah dengan orang yang kau cinta. Semoga kau temukan senyum yang tak pernah pudar dari orang yang kau cinta, seperti bahagianya Ali atas senyum kesabaran dan keikhlasan Fathimah.

Ruang putih ku, Desember 16, 2011.
Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=309559525745693