Rabu, 25 September 2013

Jangan Terburu-buru Memulai Hubungan Baru

“Jangan terburu-buru memulai hubungan baru. Jangan sampai Anda hanya mengulang masalah yang sama dengan orang yang berbeda.” (Indra Noveldy dan Nunik Hermawati)

Tulisan ini saya tujukan untuk Anda yang pernah gagal membangun sebuah hubungan. Mungkin pernikahan yang gagal atau malah pernikahan Anda sendiri yang kandas. Anda tentu tidak ingin mengalami masalah yang sama.

Berikanlah waktu yang cukup bagi Anda untuk melakukan intropeksi. Berikan waktu yang cukup untuk merasakan kesedihan Anda. Berikan waktu yang cukup untuk Anda menghimpun kekuatan kembali untuk bangkit.

Saat Anda mengalami kegagalan dalam pernikahan, apakah Anda sudah tahu penyebabnya? Apakah Anda sudah belajar dari pengalaman tersebut? Banyak yang berpikir jika sudah gagal pasti dia sudah mengambil pembelajaran dari kegagalan tersebut. Sayangnya, hal ini tidak sepenuhnya benar. Jangan sampai Anda rugi dua kali, gagal dan tidak mengambil pembelajaran dari kegagalan tersebut. Hal yang sama juga berlaku jika Anda hendak membangun hubungan dengan seseorang yang baru saja mengalami kegagalan dalam pernikahannya.

Jika Anda terburu-buru memulai sebuah hubungan baru, mungkinkah Anda sebenarnya sedang melarikan diri dari kesedihan akibat gagal sebelumnya? Mungkinkah Anda hanya bisa melihat apa yang ingin Anda lihat dari calon Anda? Mungkinkah Anda hanya melihat “kelebihan” calon Anda dibandingkan mantan Anda? Mungkinkah perasaan Anda dan kegalauan Anda “dimanfaatkan” oleh calon Anda? Apa yang akan Anda rasakan jika pada akhirnya Anda “tersadar”? Apa yang akan Anda rasakan jika ternyata akhirnya terjadi konflik dan ia mengatakan menikahi Anda hanya karena rasa kasihan?

Bukan niat saya untuk menakuti-nakuti Anda. Namun, saya tidak ingin Anda mengalami nasib seperti beberapa klien saya yang terlalu cepat memulai sebuah hubungan baru, yang ujung-ujungnya mengalami konflik. Dan sedihnya, mereka hanya mengulang masalah yang sama dengan orang yang berbeda. Semoga Anda tidak harus mengalami lagi.

 
Salah satu kutipan dari buku “ Menikah untuk Bahagia. Formula Cinta Membangun Surga di Rumah” karya Indra Noveldy dan Nunik Hermawati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar