Pertemuan yang tak pernah terduga, antara kau dan aku. Pertemuan yang
singkat namun tetap berkesan. Terkadang aneh. Adakah yang akan
disampaikan Tuhan dengan menghadirkanmu. Entahlah. Setidaknya kau hadir
disaat duniaku gelap. kau memberikan cahayamu. cahayamu yang makin
bersinar. bahkan membuat mataku silau dan sakit. Aku menyadari arti
hadirmu.
Tuhan
mengirimkanmu dalam kehidupanku, pasti ada maksud. Kau datang disaat duniaku
gelap. Kau memberikan cahaya. Aku mulai merasakan kehangatan cahaya darimu.
Cahayamu makin bersinar namun mataku makin silau bahkan mataku makin sakit.
Sudah, cukup beri aku cahaya kecil saja.
Namun, aku belum mampu menerima cahayamu yang
makin bersinar. Aku masih membutuhkan cahaya kecil saja. Bagiku, cukup
dengan cahaya kecil. Cahaya yang akan menerangi kehiudpanku yang gelap.
Perlahanlahan, cahaya itu akan membuatku menjadi bersinar. Bersinar
untuk sekelilingku. Cahaya yang tak akan sirna meskipun angin menerjang.
Aku
tak menyalahkan cahayamu. Aku saja yang belum mampu. Aku bukan
membencimu. Aku saja yang belum sanggup menyimpan cahayamu. Aku bukan
menolakmu. Aku saja yang belum menerima kehadiranmu. Aku hanya takut
menyelingkuhi Tuhanku. Hanya itu.
Namun, izinkan aku untuk melepaskan cahayamu.
Aku tak ingin kecanduan. Aku hanya ingin berdiri dengan cahayaku sendiri.
Cahaya yang aku ciptakan sendiri dan Tuhanku. Aku hanya ingin
belajar untuk menjalankan apa yang disukai Tuhanku. Aku hanya ingin
mendapatkanmu dengan caraNya. Aku hanya ingin menjalankan aturanNya.
Hanya itu.
Aku hanya insan yang belum sanggup
mengendalikan rasaku. Aku hanya insan yang selalu khilaf bahkan lalai.
Aku hanya insan yang rapuh bahkan mudah terlena. Aku yang salah. Bukan
kamu. Menjauh bukan berarti tak peduli. Hanya Rabbku, itu yang lebih
penting.
Tolong pahami itu saja.
Cirebon, 23 Januari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar