Sabtu, 26 April 2014

Pintamu

Aku mendapatkan pesan masuk via facebook. Tertulis pesanmu "Kirimin aku surat (dengan emot manyun)". Aku bingung menjawab pesanmu. hikz...

Aku tak mudah merangkai kata. Aku hanya tahu bahwa aku menyayangimu, sekaliggus cemburu disaat kau dengan yang lain. Tapi aku ingat dengan pesanku padamu. "Tetap cintai dalam diam, tak perlu terlalu terlihat. Aku takut tak mampu menampung cintamu. Aku takut mengecewakanmu.", pesanku padamu. Dan kita sepakati.

Aku tak pandai merangkai kata, seperti mereka. Mereka dengan gemulai menulis surat cinta yang indah untukmu. Aku hanya tahu bahwa aku cemburu. Cemburu, disaat kau mengirimkan surat untuknya. Aku merasakan rasa sayang untuk mereka. Aku tahu kau juga menyayangiku. Aku yang salah masih mudah cemburu.

Aku tak mampu merangkai kata seindah mereka. Aku hanya tahu bahwa aku tak mau kehilangamu. Hanya itu yang aku rasakan. Aku juga tak mengerti kenapa aku takut kehilanganmu. Aku tak mengerti. Apa tujuan Tuhan menghadirkanmu dalam hidupku? 
 
Aku tak sanggup mengungkapkan rasaku, seperti mereka. Aku hanya tahu bahwa airmataku menetes, disaat aku merindukanmu. Airmata yang menetes deras saat aku menuliskan ini. Aku menyayangimu. Aku merindukanmu. Aku takut kehilangamu. Hanya itu. 
 
Aku tak tahu apakah yang aku tulisan ini jawaban dari pesanmu. Aku hanya tahu bahwa aku inngin menuliskan apa yang aku rasakan sekarang. Hanya itu. 
 
Aku tahu kau menyayangiku, merindukanku, bahkan cemburu padaku. Aku bangga padamu. Cahaya yang menerangiku tanpa ku pinta. Terima kasih sudah menjadi penerang hidupku.
 
Nengmu
 
 
Cirebon, April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar